Rabu, 27 Juli 2016

Cerpen


  Janji Ayah
 

Pada tanggal 7 Desember 1988 terjadi gempa bumi dengan skala 6,9 richter meluluhlantakan Armenia, sebuah negara perbatasan antara Turki dan Azerbaijan. Kota Spitak bahkan hancur total sehingga kota baru perlu dibangun pasca gempa. Tim penelamat dengan bantuan anjing pelacak berusaha menyelamatkan korban yang barang kali tertimbun reruntuhan dan mungkin diselamatkan kehidupannya.
Seorang laki-laki bergegas meuju sekolah puteranya. Ia mendapati sekolah runtuh.
“Ruang  kelas, anakku kemungkinan di sekitar sini.”katanya sambil mengangkati reruntuhan bangunan.
Beberap warga yang melihatnya menasehati,
“Tindakanmu akan berakhir sia-sia saja. Jangan melelahkan diri, apa lagi melukai dirimu. Engkau lebih baik pulang kerumah.” Laki-laki itu menggelengkan kepala.
“Aku berjanji menjemput Armand, anakku, sepulang dari sekolah.”
“Ia akan berhenti sendiri ketika malam tiba,’ kata beberapa orang.
Tanpa menghiraukan lelah ia menyingkirkan reruntuhan yang memakan waktu hingga 38 jam.
“Ayah!”
Armand!”
“Ayah! Aku bersama 14 teman sekolah menanti ayah. Kami bertahan hidup karena aku ingat janji ayah menjemputku pulang dari sekolah.”
“Ayah setia janji,”  sambil mengelap peluh air mata.
_just for you Kanisius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar