Rabu, 27 Juli 2016

Cerpen Sahabat



1.      Sahabat

Mario menengok ke jalanan dari kaca restoran. Kendaraan merangkak seperti siput karena terhalang kemacetan. Di ruang lift seorang perempuan muda bernapas elok tanpa sadar mngetuk-mengetuk sepatunya ke lantai. Ia nampak kehilangan kesabaran memandangi perubahan angka yang nampak atas bergerak dari satu lantai ke lantai lain.
Saat pintu terbuka ia berjalan setengah berlari menuju sebuah restoran.
Langkah buru-burunya berubah menjadi senyum saat sebuah tangan melambai padanya.
“Maaf, aku terambat keluar kantor. Engkau sudah lama menungguku?”
“ Tak ada kata terlambat saat menunggu seorang sahabat.”
Persahabatan Mario dan Levi mulai dengan Levi kepadanya dari telepon genggam sesudah jam tidur malam.
“Apakah engkau meiliki waktu luang untukku?”
Lampu restoran meredup. Terdengar kicauan burung saat jarum jam menunjuk angak tujuh. Sebuah nama disebut. Sekelompok anak muda mendekati meja mereka sambil melantunkan acapela.
Happy Birthday to you”.
Levi mengenakan jam tangan kepada Mario sebagai kado.
“Persahabatan kita mulai ketika engkau meluangkan waktu berharga kehidupanmu untuk mendengarkan kisahku.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar